Rabu, 25 Mei 2011

Kenangan Di Universitas Nurtanio (1999-2002)

Pada suatu hari 4 orang pedagang buah tertangkap razia oleh Satpol PP, mereka di razia karena berdagang di lokasi yang terlarang untuk berjualan. Merasa kesal dengan ulah para pedagang buah yang telah berulang kali tertangkap tangan berjualan di daerah yang dilarang, Petugas Satpol PP pun melakukan hukuman yang laen dari biasanya supaya mereka kapok berjualan di tempat itu lagi. Pedagang pertama, karena dia pedagang buah lengkeng maka buah itu dimasukan ke dalam anusnya, dia pun berteriak...aduuh!! Pedagang kedua, pedagang buah duku, dia pun dihukum hukuman yang sama, karena buah dukunya besar-besar ketika dihukum dia berteriak...aduuuuhhh!! Pedagang ketiga, berjualan buah rambutan, ketika dihukum dia malah tertawa. Petugas dan pedagang lainya pun terheran-heran. Ketika ditanya "Mengapa kamu malah ketawa?" Rupanya ketika akan dihukum dia membayangkan hukuman buat pedagang keempat disebelahnya yang belum dihukum...Temennya itu pedagan Durian Montong!
Penggalan cerita diatas mungkin pernah anda dengar sebelumnya, tapi maksud saya menampilkan cerita itu hanya sebagai gambaran saja mengenai sedikit kisah kasih ketika menjalani pendidikan di Universitas Nurtanio Bandung. Kerasnya tempaan yang kami alami justru akan menjadi bahan candaan antara sesama teman satu lihting ketika kami bersua kembali. Terkadang kami akan tertawa terbahak-bahak ketika salah satu teman kami memperagakan bagaimana sikap teman kami yang lainnya ketika medapat "Binaan" dari para senior. Memang lumayan berat pendidikan kami pada saat itu. Sebagai gambaran saja, ketika kami tingkat 1, rasanya lebih baik ketemu ama setan kredit dari pada ketemu senior (tapi lebih seneng lagi kalo ketemu Miyabi lg syuting film...hehehe). Tingkat 2 bisa sedikit bernafas lega, satu memori yang paling aku ingat adalah hari pertama sebagai tingkat 2 ketika masuk ke kampus usai long week end. Rasanya aneh ketika kami mendapat hormat dari para junior, sebab selama ini biasanya kami yang harus menghormat. Jika sebelumnya kami hanya menerima pembinaan dan arahan dari senior, kini kami yang harus memberikan arahan, rasanya aneh seh...tapi ada sedikit rasa lega yang kami rasakan. Yah itulah sepenggal kenangan indah yang kami alami di Kampus tercinta. Miss all u guys!!..

Senin, 09 Mei 2011

Kisah Kasih Patah Tulangku

"Sesungguhnya setiap penyakit ada Obatnya", itulah penggalan hadits dari Nabi Muhamad S.A.W yang diucapkan lebih dari 1400 tahun yang lalu. Hadits ini mengisyaratkan bahwasanya semua penyakit itu pasti ada obatnya, hanya saja mungkin kita belum menemukannya. Sepengetahuan aku, penyakit itu penyebabnya dari dua faktor, inside body and outside body. Kalau yang inside itu contohnya penyakit yang dikarenakan bakteri, virus, jamur, gagal fungsi dan sebagainya. Sedangkan yang disebabkan faktor luar antara lain adalah karena ada trauma fisik yang diakibatkan oleh benturan keras, tertusuk benda tajam, tersambar petir, meminum air putih dicampur racun serangga, kebanyakan minum air alias tenggelam, ngak sengaja menginjak kabel listrik yang menyala dan yang terparah adalah kecantol cewek sexy (yang terakhir disebutkan dapat menyebabkan kangker (kantong kering), kelainan bentuk celana, serangan jantung, stress meningkat dsb....hehehe).

Pada kesempatan kali ini saya ingin mengisahkan tentang salah satu penyakit yang berasal dari luar tubuh.
Jika anda memandangi foto disebelah (ditunjukan oleh anak panah merah). Keliatan ngak tanda panahnya?? Kalau ngak kelihatan berarti mata anda masih normal (Coz emang gak ada tanda panahnya). Anda tentunya langsung paham, kira-kira penyakit apa yang akan saya bahas. Yup! gambar disebelah mengisahkan tentang pergelangan tangan kiri yang mengalami dislokasi tulang dengan disertai luka luar ringan (menurut aku loch). Gambar disebelah hampir mirip dengan patah tulang yang aku alami, perbedaannya hanya kalau difoto yang cidera adalah tangan kiri, pada diriku yang patah adalah kaki kanan. Kejadian yang aku alami pada tanggal 29 Desember 2010 itu menyisakan kisah pilu dalam perjuangan untuk mengembalikan fungsi kaki kananku seperti semula.
Alkisah bermula ketika adegan mengecat tembok rumah dimulai, tanpa disangka-sangka ternyata tangga kayu yang aku injak lebih condong ke arah kanan. Tak ayal akupun terjatuh dengan suksesnya! Semula kukira hanya akan lecet-lecet bisa ajah, eee..gak taunya daguku robek plus bonus kaki kananku patah. Para tetangga dengan sigap membawaku ke rumah seorang ahli patah tulang didaerah Paniis kecamatan Menes. Pak Haji Ahmad namanya. Tiba di TKP bertepatan dengan azan Magrib, dan konon Pak haji tidak boleh mengobati pasien sebelum azan Isya berkumandang, jadilah aku dan rasa sakitku menunggu selama 1 jam lebih di kursi tamu pasien. Sambil memegangi kakiku akupun hanya bisa memandang tembok dan jam dinding diatas kusen rumah pak haji, mendadak rasa dingin menyelimuti tubuhku, aku jadi inget film-film perang vietnam, dimana kalo ada serdadu Amerika yang mau mati doi biasanya berkata sama temennya kalau dia merasa dingin, awalnya aku bingung, kena tembus timah panas kok malah dingin??...ternyata baru kutemukan jawabannya.
Singkat kata akhirnya tibalah giliranku untuk diobati oleh sang maestro, setelah membaca doa-doa, Pak Haji berkata "Tahan Yach!!"...Setelah kalimat itu diucapkan, kaki patah itu dikembalikan ke posisi semula, pembaca yang budiman mau tau rasanya???...Wow!!...sangat Istimewa!!...Amit-amit kalo aku harus mengulanginya lagi!! Setelah memperkosa kakiku habis-habisan, kakiku dipasangi sepasang kayu kembar yang dilapisi kapas disisi kiri dan kanan, setelah itu dibalut dengan kain kafan warna putih, selesai dech! Setelah memberi amplop berisi duit ala kadarnya kamipun pamit pulang (sory nech harus diterangkan kalo amplop itu isinya duit, coz terkadang amplop itu hanya berisikan ucapan terima kasih atau kuitansi utang di kedai Pok Mimin...hehehe).
Setibanya dirumah akupun diletakan didepan Tivi, berhubung saat itu ada pertandingan Indonesia v.s Malaysia, kamipun menyaksikannya...tapi sayang entah kutukan atau apa?? setiap ada pertandingan bola, sering kali tim yang aku jagokan kalah! Dan itu terbukti ketika Timnas Indonesia kalah telak 3-0 oleh Malaysia. Malam hari ketika semua orang hendak pergi ke peraduannya, akupun bersiap-siap untuk menutup kedua belah kelopak mataku. Tapi apa lacur!! rasa sakit yang luar biasa menyerang kakiku!!...rasanya seperti ditusuk-tusuk oleh belati Rambo!! Terus-menerus tanpa jeda. Alhasil 2x24 jam tidak semenitpun aku bisa tertidur. Aku jadi teringat semboyan pak RT: "Tamu 1x24 jam harap lapor! Alhamdullilah hari ke-3 akupun bisa tidur! Walaupun hanya 1 jam saja.
Itulah tadi sepenggal kisah kasih kaki patahku, 3 bulan setelah kejadian Alhamdullilah aku sudah bisa berjalan tanpa tongkat/kruk. Walaupun pincang, tapi tetep keren kok!! :)