
"
Sesungguhnya setiap penyakit ada Obatnya", itulah penggalan hadits dari Nabi Muhamad S.A.W yang diucapkan lebih dari 1400 tahun yang lalu. Hadits ini mengisyaratkan bahwasanya semua penyakit itu pasti ada obatnya, hanya saja mungkin kita belum menemukannya. Sepengetahuan aku, penyakit itu penyebabnya dari dua faktor,
inside body and
outside body. Kalau yang
inside itu contohnya penyakit yang dikarenakan bakteri, virus, jamur, gagal fungsi dan sebagainya. Sedangkan yang disebabkan faktor luar antara lain adalah karena ada trauma fisik yang diakibatkan oleh benturan keras, tertusuk benda tajam, tersambar petir, meminum air putih dicampur racun serangga, kebanyakan minum air alias tenggelam, ngak sengaja menginjak kabel listrik yang menyala dan yang terparah adalah kecantol cewek sexy (yang terakhir disebutkan dapat menyebabkan kangker (kantong kering), kelainan bentuk celana, serangan jantung, stress meningkat dsb....hehehe).
Pada kesempatan kali ini saya ingin mengisahkan tentang salah satu penyakit yang berasal dari luar tubuh.
Jika anda memandangi foto disebelah (ditunjukan oleh anak

panah merah). Keliatan ngak tanda panahnya?? Kalau ngak kelihatan berarti mata anda masih normal (Coz emang gak ada tanda panahnya). Anda tentunya langsung paham, kira-kira penyakit apa yang akan saya bahas. Yup! gambar disebelah mengisahkan tentang pergelangan tangan kiri yang mengalami
dislokasi tulang dengan disertai luka luar ringan (menurut aku loch). Gambar disebelah hampir mirip dengan patah tulang yang aku alami, perbedaannya hanya kalau difoto yang cidera adalah tangan kiri, pada diriku yang patah adalah kaki kanan. Kejadian yang aku alami pada tanggal 29 Desember 2010 itu menyisakan kisah pilu dalam perjuangan untuk mengembalikan fungsi kaki kananku seperti semula.
Alkisah bermula ketika adegan mengecat tembok rumah dimulai, tanpa disangka-sangka ternyata tangga kayu yang aku injak lebih condong ke arah kanan. Tak ayal akupun terjatuh dengan suksesnya! Semula kukira hanya akan lecet-lecet bisa ajah, eee..gak taunya daguku robek plus bonus kaki kananku patah. Para tetangga dengan sigap membawaku ke rumah seorang ahli patah tulang didaerah Paniis kecamatan Menes. Pak Haji Ahmad namanya. Tiba di TKP bertepatan dengan azan Magrib, dan konon Pak haji tidak boleh mengobati pasien sebelum azan Isya berkumandang, jadilah aku dan rasa sakitku menunggu selama 1 jam lebih di kursi tamu pasien. Sambil memegangi kakiku akupun hanya bisa memandang tembok dan jam dinding diatas kusen rumah pak haji, mendadak rasa dingin menyelimuti tubuhku, aku jadi inget film-film perang vietnam, dimana kalo ada serdadu Amerika yang mau mati doi biasanya berkata sama temennya kalau dia merasa dingin, awalnya aku bingung, kena tembus timah panas kok malah dingin??...ternyata baru kutemukan jawabannya.
Singkat kata akhirnya tibalah giliranku untuk diobati oleh sang maestro, setelah membaca doa-doa, Pak Haji berkata "
Tahan Yach!!"...Setelah kalimat itu diucapkan, kaki patah itu dikembalikan ke posisi semula, pembaca yang budiman mau tau rasanya???...Wow!!...sangat Istimewa!!...Amit-amit kalo aku harus mengulanginya lagi!! Setelah memperkosa kakiku habis-habisan, kakiku dipasangi sepasang kayu kembar yang dilapisi kapas disisi kiri dan kanan, setelah itu dibalut dengan kain kafan warna putih, selesai dech! Setelah memberi amplop berisi duit ala kadarnya kamipun pamit pulang (sory nech harus diterangkan kalo amplop itu isinya duit, coz terkadang amplop itu hanya berisikan ucapan terima kasih atau kuitansi utang di kedai Pok Mimin...hehehe).
Setibanya dirumah akupun diletakan didepan Tivi, berhubung saat itu ada pertandingan Indonesia v.s Malaysia, kamipun menyaksikannya...tapi sayang entah kutukan atau apa?? setiap ada pertandingan bola, sering kali tim yang aku jagokan kalah! Dan itu terbukti ketika Timnas Indonesia kalah telak 3-0

oleh Malaysia. Malam hari ketika semua orang hendak pergi ke peraduannya, akupun bersiap-siap untuk menutup kedua belah kelopak mataku. Tapi apa lacur!! rasa sakit yang luar biasa menyerang kakiku!!...rasanya seperti ditusuk-tusuk oleh belati Rambo!! Terus-menerus tanpa jeda. Alhasil 2x24 jam tidak semenitpun aku bisa tertidur. Aku jadi teringat semboyan pak RT: "Tamu 1x24 jam harap lapor! Alhamdullilah hari ke-3 akupun bisa tidur! Walaupun hanya 1 jam saja.
Itulah tadi sepenggal kisah kasih kaki patahku, 3 bulan setelah kejadian Alhamdullilah aku sudah bisa berjalan tanpa tongkat/kruk. Walaupun pincang, tapi tetep keren kok!! :)