Jumat, 03 Januari 2014

Kejanggalan Penggrebekan Terduga Teroris di Ciputat

JAKARTA(KompasIslam.Com)  Dua dari enam orang korban pembunuhan Densus 88 Anti Teror (baca: anti Islam) di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (31/12/2013) malam adalah Nurul Haq alias Dirman alias Jeck (28 tahun) dan Hendi Albar (30 tahun. Selain membunuh enam orang muslim tanpa proses peradilan yang sah dalam “penggerebekan” di rumah kontrakan milik Rahmat di Jl KH Dewantoro Gang H Hasan, RT04/07, Kampung Sawah, Ciputat, Densus 88 juga menangkap satu orang dalam keadaan hidup.
Dalam cerita yang di buat oleh polisi dan sejumlah media massa sekuler baik cetak maupun elektronik yang di indikasikan sebagai corong media Densus 88 dalam penggerebekan itu, Nurul dan Hendi dikabarkan berada didalam rumah kontrakan tersebut.
…Kejahatan dan kebohongan Densus 88 dan media massa sekuler soal penggerebekan di Ciputat mulai terungkap. Nurul Haq dan Hendi Albar yang dikabarkan tewas dibunuh Densus 88 ternyata sudah ditangkap sejak bulan September 2013 lalu…
Penggerebekan yang berlangsung lebih dari sembilan jam itu, menurut polisi dan media massa sekuler, akhirnya menewaskan Nurul dan Hendi serta empat orang muslim lainnya dengan alasan bahwa ke enam orang tersebut melawan saat di tangkap.
Namun, cerita yang dibuat begitu dramatis oleh polisi dan kemudian di “aamiini” begitu saja oleh media massa sekuler terkait penggerebekan yang juga dihadiri langsung oleh Kapolri Jenderal Pol Sutarman di Ciputat itu, mulai terungkap kejanggalan dan kebohongannya.
Data dan fakta yang diperoleh KompasIslam.Com membuktikan bahwa Nurul dan Hendi ternyata sudah ditangkap sejak bulan September 2013 yang lalu. Oleh polisi, keduanya diduga sebagai pelaku penembakan dua anggota Polsek Pondok Aren, Bripka Maulana (35 tahun) dan Aiptu Kus Hendratma (44 tahun).
…Selain itu, besar kemungkinan jika penggerebekan Selasa malam hingga Rabu (1/1/2014) pagi itu merupakan sandiwara belaka…
“Si Jeck sudah kita tangkap. Untuk konfirmasi berikutnya, nanti lagi. Saya masih ada acara,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Slamet Riyanto, di Jakarta, Senin (16/9/2013) seperti dilansir Liputan6.
Slamet juga menyebut kurir Jeck juga sudah dibekuk. Tetapi Slamet enggan merinci kapan penangkapan Jeck dan kurirnya dilakukan. Siapa lagi yang dibekuk dan berapa jumlahnya juga masih dirahasiakan. “Nanti pukul 13.00 WIB, kita ekspose,” tambahnya.
Dengan adanya temuan data dan fakta ini, tentu saja publik akan bisa menilai seperti apa sebetulnya kinerja Densus 88 selama ini. Selain itu, besar kemungkinan jika penggerebekan Selasa malam hingga Rabu (1/1/2014) pagi itu merupakan sandiwara belaka.
Untuk diketahui bersama, Nurul Haq alias Jeck lahir di Jakarta 16 September 1985, sudah menikah dan memiliki 1 anak. Sedangkan Hendi Albar lahir di Kendal, Jawa Tengah, 7 Juli 1983. Hendi saat ini mempunyai 3 anak. Karena sudah dibunuh Densus 88, anak-anak mereka kini menjadi yatim. [Khalid/dbs]

Kamis, 12 Desember 2013

Kapal Selam TNI-AL

KS Kilo Class-412 di Kalender TNI-AL
JAKARTA, (PRLM).- Australia melakukan aksi penyadapan terhadap Indonesia, lantaran sangat cemas saat Indonesia bernegosiasi dengan Rusia terkait rencana memperkuat pertahanan laut lewat kapal selam canggih.
"Penyadapan yang dilakukan Australia itu sekitar 2009, di mana saat itu Indonesia sedang berkomunikasi dengan Rusia guna membeli dua kapal selam kelas Kilo,” kata pengamat politik LIPI, Jaleswari Pramodhawardani dalam diskusi “Menakar Hubungan Indonesia-Australia Pasca Penyadapan” di DPD RI, Rabu (27/11/2013).
Melihat rencana pembelian kapal selam itu, lanjut Dani, maka buku putih Australia soal pertahanan militernya langsung di robek-robek. “Pembelian kapal selam itu, jelas menjadi security dilema,” ucapnya.
Menurut Dani, setiap negara yang memperkuat pertahanan militernya bisa dipastikan akan mengganggu negara tetangganya, termasuk yang ditunjukkan Australia. “Begitupun saat Indonesia membeli tank Leopard, pastilah baik Singapura maupun Malaysia juga akan bereaksi,” tambahnya.
Namun demikian perlu ada kalkulasi lebih jauh, kata Dani, apakah perlu memutuskan hubungan diplomatik dengan Australia. “Apakah kita sudah bisa hidup tanpa Australia,” ucapnya sambil menekankan bagaimana juga Indonesia hidup dalam arus global yang tak bisa terelakkan.
Sementara itu, anggota DPD RI, Poppy Dharsono mengungkapkan penyadapan bukan hanya untuk mengetahui strategi pertahanan militer. Namun juga berlaku untuk pertahanan ekonomi.
“Saya kira 97 persen Sumber Daya Alam negara kita sudah dikuasai asing, artinya kita ini sudah dijajah sebetulnya,” terangnya.
Poppy tak membantah aksi penyadapan Australia ini, karena lawan menguasai teknologi canggih. “Isi sadapan, pasti yang terbuka di permukaan saja. Saya yakin AS dan Australia sangat berkepentingan dan mereka lebih pintar dalam penguasaan teknologi,” ucapnya.
Begitu pula dengan budaya, kata Poppy lagi, masyarakat Indonesia justru lebih bangga negara budaya impor. “Kita sekarang lebih mengapresiasi budaya dari luar. Ini kan sama saja, dari sisi ekonomi dan budaya sudah dijajah. Makanya kita butuh pemimpin yang kuat. Namun Ini bukan pekerjaan yang mudah,” tuturnya.
Bangsa Indonesia ini, lanjut mantan Wakil Ketua Kadin itu, lebih membanggakan barang luar negeri ketimbang barang lokal. Sikap inilah yang membuat ketergantungan teknologi. “Kalau kita kerjanya beli, dan impor kita tidak akan menjadi bangsa yang mandiri di atas tanah kita sendiri,” paparnya.
Sekarang ini, sambungnya, barang impor sudah menguasai pasar Indonesia. “Kita ini dalam keadaan yang kronis sekali. Di mana kita sudah tidak bisa lagi mandiri dari ekonomi, budaya,” imbuhnya.
Lihat saja, Poppy mencontohkan teknologi telekomunikasi nasional sudah dikelola negara asing. “Indosat, Telkomsel, dan sekarang akan menuju Airport, yang akan diincar asing. Kita hampir kehilangan semuanya, ekonomi kita dikuasai asing, budaya kita dijajah asing. Indonesia jadi bangsa yang kehilangan identitas,” pungkasnya.
Sementara anggota Komisi I DPR RI yang membidangimasalah Luar Negeri Kominfo, Tantowi Yahya menilai Presiden Susilo bambang Yudhoyono (SBY) tidak aspiratif terhadap suara rakyat, jika tidak membuka isi surat balasan dari PM Australia, Tony Abbott, yang diterima pada Sabtu (23/11/2013) lalu itu. Dia khawatir dengan tidak adanya minta maaf dari Australia tersebut, karena Presiden SBY memang memintanya untuk tidak meminta maaf, maka surat itu tidak salah kalau tidak meminta maaf pada Indonesia.
“Jadi, kalau Presiden SBY tetap tidak bersedia membuka isi surat Tony Abbott tersebut, maka presiden tidak aspiratif terhadap suara rakyat yang menghendaki dan ingin tahu isi surat balasan PM Australia itu,” kata Tantowi Yahya. Dia memperkirakan kalau politik luar negeri Indonesia tidak dikerangkeng oleh asing, sehingga respon Presiden SBY lambat dalam hal penyadapan Australia dan Amerika Serikat, yang merugikan bangsa Indonesia secara lahir dan bathin. “Kelambanan itu karena ada pagar diplomasi, maka pagar itu harus dirobohkan,” ujarnya. (A-109/A-88)***

Rabu, 24 Oktober 2012

LSM Rekrut Ibu-Ibu di NTT Menjadi Provost

Anggota LSM PPPKRI (sumber:kaskus.co.id)
KEFAMENANU, KOMPAS.com — Sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) ilegal yang menggunakan pakaian dinas ala Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil merekrut 42 ibu rumah tangga (IRT) di sejumlah desa di Kecamatan Insana Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, dan mereka akan dijanjikan untuk menjadi anggota provos dengan biaya pendaftaran Rp 7 juta per orang.
"LSM itu namanya Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia (PKRI). Mereka sudah merekrut sejumlah IRT di Kabupaten TTU, tetapi ternyata belum memiliki surat keterangan terdaftar (SKT), baik di provinsi maupun kabupaten, sehingga organisasi tersebut ilegal. Atas laporan dari Camat Insana Barat, saya sudah perintahkan staf untuk mengecek dan mendata warga yang sudah telanjur mendaftar," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten TTU (Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten TTU) Raymundus Thaal, Selasa (23/10/2012).
PPKRI-Bela Negara (Sumber:satgasbelanegara.blogspot.com)
Thaal melanjutkan, bila semua data telah terkumpul, berdasarkan surat dari Provinsi NTT terkait PKRI yang melaksanakan aktivitas kegiatan di lapangan, maka mereka akan segera dihentikan dan hasilnya akan dilaporkan ke bupati.
Sementara itu, Bupati TTU Raymundus Fernandes mengaku kaget dengan informasi tersebut. "Saya baru tahu informasi tersebut sehingga saya mengharapkan kepada semua warga TTU untuk tidak boleh cepat memercayai setiap tawaran, tetapi harus didahului dengan berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan agar warga tidak dirugikan, apalagi ada pungutan. Kalaupun pungutan itu bersifat administratif, output yang diharapkan itu apa," kata Fernandes. 
Fernandes melanjutkan, Pemerintah Kabupaten TTU akan secepatnya mengeluarkan surat melalui struktur pemerintah, yang bersifat mengimbau masyarakat untuk tidak boleh terpengaruh atau cepat memercayai orang atau lembaga tertentu.
Informasi yang diperoleh Kompas.com menunjukkan, 42 IRT tertipu untuk dilatih menjadi pasukan provos di Kupang. Mereka dibekali pakaian loreng, dipersenjatai, dan diiming-imingi gaji yang tinggi.
 
Sumber:http://regional.kompas.com/read/2012/10/24/09081512/LSM.Ilegal.Rekrut.Puluhan.Ibu.Jadi.Provost

Selasa, 23 Oktober 2012

Jalan Kaki 5.900 Km, Demi Naik Haji


Senad Hadzic (kanan) akhirnya tiba di Tanah Suci
Senad Hadzic (kanan) akhirnya tiba di Tanah Suci (Onislam.net)
VIVAnews - Menjadi tamu Allah dan beribadah di Baitullah, setidaknya sekali seumur hidup, adalah impian semua umat muslim. Niat itu juga yang menggelora di dada Senad Hadzic, yang menjadi sumber kekuatannya, berjalan kaki sendirian, melintasi tujuh negara, dari sebuah desa kecil di Bosnia ke Kota Suci Mekah.

"Saya ingin sekali berhaji, tapi tak punya uang," kata pria 47 tahun itu seperti dimuat situs Onislam.net 22 Oktober 2012. "Saya lalu memutuskan untuk berjalan kaki ke Arab Saudi, dengan bekal 200 euro (setara Rp2,5 juta)."

Hadzic berangkat dari kampung halamannya, Desa Banovici di utara Bosnia Desember 2011 lalu. Ia menempuh perjalanan 5.900 kilometer menuju Mekah, 12 hingga 20 mil mampu ia tempuh setiap hari. Menenteng ransel besar seberat 20 kilo, salah satunya berisi Al-Quran yang dia lindungi pembungkus plastik agar tak basah.
Ia juga membawa peta, dan bendera enam negara lain yang ia lalui, sembari merasakan suhu yang teramat dingin, minus 35 derajat Celsius di Bulgaria, hingga superpanas 44 Celsius di Yordania. "Saya tidur di masjid, sekolah, dan tempat lain, termasuk di rumah orang-orang berhati mulia yang ingin meringankan beban saya," kata dia.

Orang-orang di sepanjang jalan yang ia lintasi kerap bertanya, apakah ia tak jeri dan ngeri melintasi wilayah-wilayah menakutkan, yang menjadi ajang pertumpahan darah. Dan Hadzic menjawab, "Mengapa harus takut? Allah menyertaiku."
Melintasi Suriah
Seperti dimuat Daily Times, Selasa 23 Oktober 2012 keyakinannya atas kuasa Ilahi ia buktikan saat April lalu Hadzic melintasi wilayah Suriah yang dicekam perang saudara. Dalam 11 hari ia menempuh jarak 500 kilometer, melewati Aleppo dan Damaskus, lolos dari puluhan pos pemeriksaan yang dijaga pasukan pro pemerintah dan pemberontak. Tak sekali pun dia ditahan.

Suatu hari ia tiba di pos yang dijaga tentara pasukan pro pemerintah. Hadzic diminta untuk mengosongkan ranselnya. "Ketika saya menunjukkan Al-Quran yang saya bawa, dan menjelaskan saya sedang berjalan kaki untuk berhaji ke Mekah, mereka langsung membiarkan saya pergi," kata dia. "Perjuangan yang saya lakukan atas nama Allah, demi Islam, untuk Bosnia--Herzegovina, orang tua, dan adik saya."

Perjuangan berat Hadzic akhirnya terbayar. Ia tiba di Tahan Suci Sabtu 20 Oktober 2012. "Aku tak merasa lelah, hari itu adalah yang terbaik dalam hidupku."

Perjuangan fisik Hadzic memang telah berlalu, sementara perjalanan spiritualnya baru saja  dimulai. Dan, setelah mengumumkan kedatangannya di Mekah melalui akun Facebook, muslim yang taat itu langsung mengayunkan langkahnya menuju Masjidil Haram.

Sumber: http://dunia.news.viva.co.id/news/read/361538-demi-berhaji--pria-ini-jalan-kaki-bosnia-mekah

STIN Angkatan ke V di Wisuda


Bogor (17/10/2012) - Lulusan Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) diharapkan bisa menguasai ilmu intelijen secara paripurna dan tidak asing dengan prinsip, doktrin dan metode kerja intelijen. Demikian penekanan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI Marciano Norman, pada  acara wisuda Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) yang berlangsung di Gedung Serba Guna STIN, Sentul, Bogor, Rabu, 17 Oktober 2012.

Acara wisuda angkatan ke-V STIN dihadiri  oleh Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, Mantan Kepala BIN Jenderal (Purn) AM. Hendropriyono dan Letjen (Purn) Mutoyib, Mantan Wakil Kepala BIN Mayjen TNI (Purn) Rusdi dan Dr. HC. Drs. As’ad Said Ali, para pejabat BIN, serta para dosen pengajar STIN. Hadir pula pada acara tersebut, jajaran komunitas intelijen seperti Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kemenko Polhukam, Badan Intelijen Keamanan Polri, Direktorat Jenderal Kesbangpol Kemendagri, Badan Intelijen Strategis TNI, dan Kejaksaan Agung.

Sementara, orasi ilmiah Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Purnomo Yusgiantoro, mengangkat tema “intelijen profesional dalam menghidupkan keamanan nasional.” Menurut Menhan, para wisudawan diharapkan mampu mengembangkan lingkungan strategis, baik dari segi kekuatan (strength),  kelemahan (weakness), peluang (chance) dan tantangan (threat) yang dapat menimbulkan potensi ancaman atau ancaman nyata.
“Pada era demokrasi, penataan insan intelijen menjadi mutlak, karena paradigma intelijen sudah harus berkembang. Smart Intelligence sebagai paradigma dalam menghadapi ancaman yang semakin kompleks. Memang dengan perkembangan teknologi tidak bisa dihindari kepaduan dengan kemampuan teknologi. Dengan kata lain, pengembangan insan intelijen menjadi kebutuhan yang mendesak menghadapi dinamika keadaan yang cenderung bergerak cepat, “ sambung Menhan.
Masih menekankan hal yang sama, Menhan menjelaskan, penyerapan dan pengembangan insan intelijen yang profesional dan berkarakter prosesnya tidak instan. Membangun profesionalisme intelijen, tidak hanya mengharapkan smart intelligence yang dapat menerapkan teknologi modern, tetapi perlu memiliki karakter dimensi kepatuhan dan penghormatan terhadap hukum, nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia.
“Untuk itu, STIN mempunyai peran besar dalam menghasilkan smart intelligence yang mampu berfikir secara out of the box yaitu berfikir yang tidak mungkin, “ lanjut Purnomo Yusdiantoro.
Sebelum menutup orasi ilmiahnya, Menhan berpesan beberapa hal kepada wisudawan STIN. Pertama, mampu mengantisipasi dan mendeteksi sedini mungkin proses-proses perubahan yang mungkin dapat berdampak terhadap keamanan nasional. Kedua, berfikir dan berpandangan jauh ke depan dalam mencermati perkembangan lingkungan strategis. Ketiga, memiliki pemahaman dan keahlian untuk mengatasi ancaman terhadap aspek transnational, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan dan keamanan. Keempat, mampu mempengaruhi dengan menggunakan berbagai sumber informasi, baik itu sumber informasi terbuka maupun sumber informasi tertutup.
“Lulusan STIN harus dapat menjadi insan intelijen yang profesional, menjadi intelijen yang memiliki kemampuan intelijen berbasis kecerdasan yang mampu bersinergi dengan ancaman”, tegas  Purnomo Yusdiantoro.

Kepala BIN dalam sambutannya mengatakan, sejalan dengan Pasal 22 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara, lulusan STIN merupakan salah satu unsur utama sumber daya manusia bagi BIN. Para alumni STIN diharapkan dapat menjadi kader intelijen yang cendekia, mempunyai kecerdasan tinggi, disamping memiliki sensitifitas yang mumpuni atas berbagai dinamika yang terjadi, yang dikenal dengan istilah waspada atau waskita.

“Cendekia dan waskita adalah modal dasar yang harus dimiliki oleh setiap aparat intelijen sebagai prajurit perang pikir dalam melaksanakan kegiatannya. Selain itu, sebagai aparat intelijen, juga harus terus memupuk sifat-sifat lainnya, di antaranya patriotisme dan semangat juang yang tinggi,” tegas Kepala BIN dihadapan 31 wisudawan/wisudawati STIN angkatan ke-V.

Kepala BIN secara khusus berpesan kepada wisudawan/wisudawati, mahasiswa STIN telah dibekali pengetahuan, ketrampilan dan bekal hidup yang memadai. Dengan bekal 4 kecerdasan, yaitu spiritual, intelektual, sosial dan emosional, para alumni dapat segera menyesuaikan dan mengintegrasikan diri dengan lingkungan baru di luar kampus, memanfaatkan dan menciptakan peluang dalam berkarier, serta mampu berkompetisi secara sehat dan sportif.

“Sekedar mengingatkan, tujuan intelijen negara adalah mendeteksi, mengidentifikasi, menilai, menganalisis, menafsirkan dan menyajikan intelijen dalam rangka memberikan peringatan dini untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan ancaman yang potensial dan nyata, terhadap keselamatan dan eksistensi bangsa dan negara, serta peluang yang ada bagi kepentingan dan keamanan nasional,“ tandas Marciano.

Kepala BIN optimis, visi STIN menyiapkan mahasiswa yang memiliki kemampuan dan menjadi pusat unggulan pendidikan insan intelijen yang profesional, berkualitas baik intelektual, moral dan fisik, serta berwawasan nasional dan internasional, dapat diwujudkan oleh para alumninya.

Mengakhiri sambutannya, Marciano menitipkan pesan, sebagai sarjana intelijen harus terus mengembangkan ilmu dan ketrampilan, menerapkan dan mengaplikasikan semua untuk kejayaan bangsa dan negara. (*)
 
Sumber :http://www.bin.go.id/nasional/detil/148/1/17/10/2012/ka-bin-lulusan-stin-diharapkan-kuasai-ilmu-intelijen-secara-paripurna

TNI Yang Membanggakan


Kontingen TNI menjadi juara umum lomba menembak antarangkatan bersenjata BISAM (Brunei International Skill Arms Meet)-ke 10 Tahun 2012 pada 12-29 Januari di Brunei Darussalam. Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono yang menerima Kontingen TNI di Mabes TNI Cilangkap, Selasa (31/1/2012), memberikan pujian dan mengingatkan agar tidak lupa diri.
Lomba Tembak Internasional ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali oleh Angkatan Bersenjata Diraja Brunei yang pada tahun ini diikuti oleh kontingen dari 10 negara, yaitu: Inggris, Australia, Singapura, Kamboja, Oman, Pakistan, Malaysia, Vietnam, Brunei Darussalam dan Indonesia.
Komandan Kontingen Kolonel Inf Raharyono yang sehari-hari menjabat sebagai Paban III/Latga Sops TNI melaporkan, kontingen memperoleh 82 medali emas, 30 perak, dan 8 perunggu, serta 9 trofi dari nomor perorangan maupun beregu. Dari nomor perorangan, diperoleh 9 medali emas, 7 perak, 4 perunggu, dan 2 buah trofi. Sementara untuk nomor beregu, 73 medali emas, 23 perak, 4 perunggu, dan 7 buah trofi.
Gelar juara umum telah diperoleh Kontingen TNI untuk ketiga kalinya, berturut-turut pada tahun 2005, 2008 dan 2012 dengan materi lomba senapan, pistol, dan SO/GPMG secara perorangan maupun beregu.
Dari 9 kategori pertandingan (match) yang dilombakan, kontingen TNI meraih 6 (enam) match pada posisi Juara I dan 3 (tiga) match pada posisi Juara II. Untuk kejuaraan eksebisi pistol putri, petembak pistol putri TNI menduduki peringkat satu, baik untuk nomor perorangan maupun beregu. 

Sumber: http://nasional.kompas.com/read/2012/02/01/07220461/TNI.Juara.Umum.Lomba.Menembak.di.Brunei

KabAr Ariel Sharon TerkiNi


Siapa tak kenal dengan salah seorang pemimpin durjana dunia Israel yang satu ketika dulu semasa pemerintahannya melakukan banyak kerusakan dan kezaliman ke atas bumi Allah Palestin. Pembunuhan, penyembelihan, penindasan dan bermacam macam lagi kekejaman tentera Israel Laknatullah dibawah arahan beliau. Dan sekarang, Ariel Sharon menerima akibatnya. Petunjuk dari Allah tentang kekuasaanya yang tidak boleh ditandingi siapapun. Ariel Sharon kini umpama mayat hidup atau “Mumi hidup” yang bernyawa tetapi “mati”

Diberitakan bahawa para doktor di Hospital Hadasa telah memasukkan Ariel Sharon (Bekas PM Israel yang Yahudi)ke ruang operasi untuk dilakukan pembedahan. Ia memiliki luka membusuk dan tidak sadarkan diri selama beberapa minggu.

Operasi tersebut dilakukan untuk menyambung bahagian-bahagian ususnya yang telah membusuk dan telah menyebar ke bahagian tubuh lain.
Demikianlah kita saksikan keadaan musuh Allah Subhanahu Wata’ala dan musuh islam yang gemar menumpahkan darah. Penyumbatan yang terjadi di otaknya menyebabkan kerusakan di sekujur tubuh.

Ini sebagai akibat penindasannya terhadap umat Muhammad Shalallahu alaihi wassalam yang berlangsung terus menerus siang dan malam. Akhirnya ia menderita kelumpuhan di seluruh tubuhnya dan tidak bisa menggerakkannya walaupun hanya menggerakkan mata. Dialah yang memimpin para tentara untuk menyerang Sinai dan Lebanon . ia juga yang menyembelih para tawanan Mesir. Saat ini ia tidak sadar sama sekali dan tidak mengetahui sekelilingnya.


Akhirnya Allah Subhanahu Wata’ala memperlihatkan kepada kita keadaan thaghut yang suka menumpahkan darah ini dengan ayat-ayat Allah Subhanahu Wata’ala yang agung, yaitu membusuknya jasad sedangkan ia masih hidup.

Demikianlah, mereka (para doktor) akan mengamputasi anggota tubuhnya satu demi satu hingga terakhir sedangkan ia masih hidup.

Benarlah firman Allah SWT :
”Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa al-Qur’an itu benar “(Fushilat:53)

Dia telah koma selama 4 tahun dan doktor doktor mengatakan dia akan terus koma sehingga umur 90 tahun dan tidak mati. Begitulah siksa dunia yang Allah tunjukkan . Belum lagi siksa akhirat. Dan dikatakan berat Ariel Sharon semakin menyusut dan dikatakan berat sekarang cuma kira kira 15 Kilogram. Jika benar, maka ia satu siksaan yang nyata dan pedih didunia.